Senin, 04 Oktober 2010

Kawinkan Anggora dengan Kucing Kampung

Dr Rosdiana Siregar SpKK Penyayang Kucing

Bermain bersama kucing memberi kebahagiaan tersendiri bagi Dr Rosdiana Siregar SpKK, ahli kulit dan kecantikan. Bahkan, dia rela menghabiskan waktu setengah harian untuk memandikan kucingnya yang berjumlah 54 ekor itu.

Saat ditemui wartawan koran ini di lokasi praktiknya, Rosdiana bicara panjang lebar tentang kucing-kucingnya. “Kamu suka memelihara kucing?” tanyanya kepada wartawan koran ini, Selasa (5/1) lalu di Klinik Kecantikan Paramita miliknya di Jalan Dr Mansyur Baru II No 4 Medan.

Menurut Rosdiana, dia bukan cuma penyayang kucing, tapi semua hewan peliharaan dia suka. “Mama saya dulu banyak juga peliharaannya, seperti angsa, burung merak, kucing, ayam dan lainnya. Mungkin itu sebabnya saya suka memelihara binatang rumahan, khususnya kucing,” bebernya.
Kenapa harus kucing? Wanita paruh baya ini dengan lugas mengatakan, dia suka memelihara kucing karena kucing merupakan hewan yang tiada daya dan upaya yang selalu dizalimi.

“Hanya gara-gara sepotong ikan, kucing diusir, dikejar-kejar dan dipukul. Saya sedih karena tak ada yang mau memberinya makan,” ungkap dokter spesialis kulit dan kelamin ini.

“Sebenarnya bukan cuma kucing. Saya juga suka memelihara ayam, bebek, burung dan lainnya. Tapi saya lebih memilih memelihara kucing, karena kucing ini binatang yang selalu di dalam rumah, jadi dia tidak kotor,” uangkapnya.

Rosdiana fokus memelihara kucing sejak lima tahun lalu. Kucing pertamanya berjenis kelamin betina dan diberi nama Cipluk. Cipluk ini kucing kampung yang datang sendiri ke rumahnya, kemudian dipeliharanya. Berselang beberapa tahun kemudian, seorang keponakannya memberinya kucing anggora jantan yang diberinya nama Kliwon alias Iwon. Iwon dan Cipluk dikawinkan dan memiliki anak tiga ekor. Ketiga ekor anak Iwon dan Cipluk diberi nama Devil Satu, Devil Dua dan Devil Tiga. “Diberi nama Devil karena ketiganya lasak, suka manjat sana, manjat sini. Terkadang memecahi barang-barang,” jelas ibu dari empat orang anak ini.

Meski lasak dan nakal, Rosdiana mengaku sangat menyayangi ketiga anak Cipluk dan Kliwon itu. Ketiganya dirawatnya dengan penuh kasih sayang.

Rosdiana mengungkapkan, ada peristiwa yang tak bisa dilupakannya, yakni saat Kliwon hilang pada 21 April 2009 lalu. Dia merasa sedih tak karuan. Sampai-sampai dia memasang iklan di koran terkemuka di Kota Medan. Untungnya, Kliwon berhasil ditemukan lagi.
Selain itu, ada beberapa kucing kampung yang didapatnya di jalanan. Seperti Si Pungut, kucing kampung berwarna hitam keabu-abuan. Diberi nama Si Pingut karena memang dia dipungut dari jalanan. Saat itu Rosdiana sedang makan di rumah makan di Jalan Sei Belutu, Medan Baru. Sedang asyik makan, dia melihat seekor kucing yang sedang menjilat-jilati ikan.

“Saya lihat dia sepertinya kesusahan untuk makan. Saya dekati, ternyata dia sedang terluka. Nggak tahu, apakah kena tabrak atau kenapa. Lantas, saya bantu kucing itu makan dengan mengupasi daging ikan tersebut. Karena kasihan, saya pungut dia untuk dibawa ke rumah,” ungkapnya.
Setelah dibawa ke rumahnya, dia merawat kucing itu. Diberinya obat, vitamin dan makanan yang enak-enak. Sekarang kondisi kucing itu sudah sehat. “Tapi, mulutnya sedikit miring bekas lukanya,” ungkapnya.

Dari 54 ekor kucing miliknya, delapan ekor kucing anggora dan selebihnya kucing kampung. “Sebenarnya kucing anggoranya ada 11 ekor, satu meninggal, dua lagi hilang,” bebernya.

Semua kucing-kucing itu mendapat perlakuan yang sama. Namun ada beberapa kucing yang dikandangkan dan ada juga yang dilepas. “Yang dilepas umumnya kucing kampung, sedangkan kucing anggora saya kandangkan,” jelasnya.

Bahkan agar kucing-kucing tersebut tidak stres, dia memberi beberapa mainan di kandang kucing tersebut, seperti ayunan, tangga dan lainnya. (ade)


Rp6 Juta untuk Makanan Saja

Memelihara ku ucing tak cukup hanya dengan memberi makan. Tapi harus ada perawatan khusus agar kucing tetap sehat. Dalam memelihara dan merawat kucing, Rosdiana tak menghiraukan berapa biaya yang harus dirogoh dari koceknya.

“Setiap hari kucing-kucing saya ini saya beri makan pelet dan susu merek Royal Canin dan Sience Diet. Minumnya pun saya beri air masak,” kata Rosdiana. Untuk makanan saja, lanjutnya, dia harus mengeluarkan biaya minimal Rp6 juta sebulan. Itu belum termasuk obat dan biaya perawatan lainnya.

Menurutnya, setiap pagi sekira pukul 05.00 WIB, kucing-kucingnya dilepaskan di pekarangan klinik kecantikan miliknya. Kucing-kucing itu dibiarkan bermain hingga pukul 08.00 WIB. Selama kucing-kucing itu dilepas, dia dibantu dengan beberapa pembantunya membersihkan kandang.
“Setiap hari kandangnya disemprot anti virus. Supaya virus penyakit yang ada di kandang itu mati,” bebernya. Selama bermain, dia juga memeriksa kesehatan kucing-kucingnya. Jika ada yang terlihat lemas, tidak semangat, langsung diberi obat.

“Kucing-kucing ini ada juga kartu menuju sehatnya. Jadi kesehatan kucing-kucing ini selalu diperiksa secara rutin,” ungkapnya.
Khusus hari Sabtu, seluruh kucing wajib dimandikan. “Untuk memandikan kucing-kucing ini membutuhkan waktu setengahharian. Biasanya saya mulai dari pukul 06.00 WIB, selesainya sekitar jam 01.00 WIB atau jam 02.00 WIB,” katanya.

Menurutnya, bagi kucing yang baru melahirkan, akan diberi makanan ekstra dan susu untuk menjaga kesehatannya. “Kucing ini hampir sama dengan manusia. Kucing saya yang bernama Cindy pernah tiba-tiba lemas. Rupanya dia kekurangan kalsium. Setelah saya beri kalsium sekira 1,5 cc, dia mulai sehat lagi. Ada juga kucing yang berpenyakit gula. Obatnya sama dengan manusia, tapi dosisnya saja diperkecil sesuai dengan berat badan kucingnya,” jelasnya.

“Kucing anggora saya yang meninggal itu kan gara-gara dia sakit perut. Saya terlambat memberi obatnya,” sambungnya lagi.
Disebutkannya, ciri-ciri kucing sedang sakit yakni, terlihat seperti kelelahan dan lesu. Menggelengkan kepala secara berlebihan. Selera makan menurun atau bahkan meningkat secara mencolok. Juga mengkonsumsi air secara berlebihan. Adanya cairan abnormal yang keluar dari lubang-lubang di tubuhnya seperti mata, hidung, telinga dan sebagainya. (ade)


Kesabaran, Modal Utama

Bagi Anda yang ingin merawat dan memelihara kucing, disarankan agar memiliki kesabaran. Sedetail apapun Anda mengetahui tentang kucing, tidak ada artinya jika Anda tidak pernah memiliki kesabaran.

Dari beberapa sifat kucing, tentu ada yang membuat kita senang maupun marah. Kucing adalah makhluk hidup seperti kita. Karenanya, kucing juga butuh kasih sayang. Nah, bagaimana kriteria yang bagus dalam menyangi kucing dengan sabar.

Jangan marah jika kucing buang air besar sembaranagan. Sediakan tempat yang ada pasirnya. Biasakan kucing Anda untuk buang air besar di sana. Jangan marah jika cakar kucing Anda ada di mana-mana. Itu hal biasa untuk menunjukkan daerah kekuasaannya.

Sediakan tempat makan dan minum yang tempatnya selalu sama. Jadi, si kucing tahu tempat di mana dia akan makan. Bahkan kalau perlu, pastikan waktu makan dan minum selalu sama setiap hari. Selalu rawat bulu-bulunya dan jangan lupa untuk memomtong kukunya.
Dan ingat, jika Anda tidak punya kesabaran, jangan harap Anda bisa melakukan hal-hal di atas. Padahal, hal-hal semacam itulah yang paling penting yang akan membuat si kucing happy dengan Anda.

Yang harus diingat juga, kucing itu penyuka daging, penyuka makanan enak-enak. Jadi, Anda juga harus sabar dan rela merogoh kocek Anda untuk membelikan makanan. (net/bbs)


Sumber :
http://www.hariansumutpos.com/2010/01/25568/kawinkan-anggora-dengan-kucing-kampung.html
10 Januari 2010

5 komentar:

  1. Pemberian kalsium itu menggunakan inject?

    BalasHapus
  2. Pemberian kalsium itu menggunakan inject?

    BalasHapus
  3. Subhanallah.. Insya Allah.. ada balasan atas kebaikan hati anda terhadap kucing2 tersebut.. Kucing termasuk hewan kesayangan Rasulullah SAW

    BalasHapus