Senin, 04 Oktober 2010

Kenapa Kucing Menjadi Binatang Kesayangan Nabi?












Tahukah anda bahwa kucing adalah binatang kesayangan Nabi? Tapi Nabi menyayangi semua binatang dan mereka semua diperlakukan mulia. Banyak kisah tentang kucing (kerana kucing memang binatang yang banyak berkeliaran disekitar manusia). Bahkan nabi juga memiliki kucing peliharaan

Setiap kali Nabi menerima tamu di rumah, nabi SELALU menggendong mueeza (nama kucingnya) dan ditaruh dipahanya. Salah satu sifat Mueeza yang paling nabi suka:

'Mueeza selalu mengeong ketika mendengar azan, seolah-olah ngeongnya seperti mengikuti lantunan suara adzan'

Nabi berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan layaknya menyanyangi keluarga sendiri.

Lalu, pernah juga nabi ingin mengambil jubahnya, eh ada Muezza sedang tidur diatasnya.. Nabi pun memotong belahan lengan yang ditiduri mueeza dari jubahnya supaya tidak membangunkan Muezza.

Saat Nabi pulang ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk kepada majikannya. Sebagai balasan, nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan kucing itu. Nabi menekankan di beberapa hadis bahwa kucing itu tidak najis. Bahkan diperbolehkan untuk berwudhu menggunakan air bekas minum kucing karena dianggap suci. Kenapa Rasulullah Saw yang buta baca-tulis, berani mengatakan bahwa kucing suci, tidak najis? Lalu, bagaimana Nabi mengetahui kalau pada badan kucing tidak terdapat najis?


Keistimewaan dari KUCING


Pada kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk menolak telur bakteria. Otot kucing itu juga dapat menyesuaikan dengan sentuhan otot manusia.

Permukaan lidah kucing tertutupi oleh berbagai benjolan kecil yang runcing, benjolan ini bengkok mengerucut seperti kikir atau gergaji. Bentuk ini sangat berguna untuk membersihkan kulit. Ketika kucing minum, tidak ada setitis pun cairan yang jatuh dari lidahnya.

Sedangkan lidah kucing sendiri merupakan alat pembersih yang paling canggih, permukaannya yang kasar boleh membuang bulu-bulu mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa di badannya.

Telah dilakukan berbagai penelitian terhadap kucing dan berbagai perbezaan usia, perbezaan posisi kulit, punggung, bahagian dalam telapak kaki, pelindung mulut, dan ekor. Pada bagian-bagian tersebut dilakukan pengambilan sample dengan usapan. Di samping itu, dilakukan juga penanaman kuman pada bagian-bagian khusus. Terus diambil juga cairan khusus yang ada pada dinding dalam mulut dan lidahnya.

Hasil yang diperolehi adalah:

1. Hasil yang diambil dari kulit luar tenyata negatif berkuman, meskipun dilakukan berulang-ulang.
2. Perbandingan yang ditanamkan kuman memberikan hasil negatif sekitar 80% jika dilihat dari cairan yang diambil dari dinding mulut.
3. Cairan yang diambil dari permukaan lidah juga memberikan hasil negatif berkuman.
4. Sekalinya ada kuman yang ditemukan saat proses penelitian, kuman itu masuk kelompok kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang berkembang pada tubuh manusia dalam jumlah yang terbatas seperti, enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus. Jumlahnya kurang dan 50 ribu pertumbuhan.
5. Tidak ditemukan kelompok kuman yang beragam.

Berbagai sumber yang dapat dipercaya dan hasil penelitian laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba. Liurnya bersih dan membersihkan.


Komen Para Doktor pakar dalam Bidang Kuman

Menurut Dr. George Maqshud, ketua laboratorium di klinik Haiwan Baitharah, jarang sekali ditemukan adanya kuman pada lidah kucing. Jika kuman itu ada, maka kucing itu akan sakit.

Dr. Gen Gustafsirl menemukan bahwa kuman yang paling banyak terdapat pada anjing, manusia 1/4 anjing, kucing 1/2 manusia. Doktor haiwan di rumah sakit hewan Damaskus, Sa’id Rafah menegaskan bahwa kucing memiliki perangkat pembersih yang bemama lysozyme.

Kucing tidak suka air kerana air merupakan tempat yang sangat subur untuk pertumbuhan bakteri, terlebih pada genangan air (lumpur, genangan hujan, dll). Kucing juga sangat menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia tdk banyak berjemur dan tidak dekat2 dgn air. Tujuannya agar bakteri tidak berpindah kepadanya. Inilah yang menjadi faktor tidak adanya kuman pada tubuh kucing.

Dan hasil penelitian kajian yang telah di lakukan di laboratorium haiwan, ditemukan bahwa badan kucing bersih secara keseluruhan. Ia lebih bersih dari manusia.

Sisa makanan kucing hukumnya suci.

Hadis Kabsyah binti Ka’b bin Malik menceritakan bahwa Abu Qatadah, mertua Kabsyah, masuk ke rumahnya lalu ia menuangkan air untuk wudhu. Pada saat itu, datang seekor kucing yang ingin minum. Lantas ia menuangkan air di bejana sampai kucing itu minum.

Kabsyah berkata, “Perhatikanlah.” Abu Qatadah berkata, “Apakah kamu heran?” Ia menjawab, “Ya.”
Lalu, Abu Qatadah berkata bahwa Nabi SAW prnh bersabda, “Kucing itu tidak najis. Ia binatang yang suka berkeliling di rumah (binatang rumahan),” (HR At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).

Diriwayatkan dan Ali bin Al-Hasan, dan Anas yang menceritakan bahwa Nabi Saw pergi ke Bathhan suatu daerah di Madinah. Lalu, beliau berkata, “Ya Anas, tuangkan air wudhu untukku ke dalam bejana.”
Lalu, Anas menuangkan air. Ketika sudah selesai, Nabi menuju bejana. Namun, seekor kucing datang dan menjilati bejana. Melihat itu, Nabi berhenti sampai kucing tersebut berhenti minum lalu berwudhu.
Nabi ditanya mengenai kejadian tersebut, beliau menjawab, “Ya Anas, kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu, bahkan tidak ada najis.”

Diriwayatkan dari Dawud bin Shalih At-Tammar dan ibunya yang menerangkan bahwa budaknya memberikan Aisyah semangkuk bubur. Namun, ketika ia sampai di rumah Aisyah, tenyata Aisyah sedang shalat. Lalu, ia memberikan isyarat untuk menaruhnya. Sayangnya, setelah Aisyah menyelesaikan shalat, ia lupa ada bubur. Datanglah seekor kucing, lalu memakan sedikit bubur tersebut. Ketika ia melihat bubur tersebut dimakan kucing, Aisyah lalu membersihkan bahagiian yang disentuh kucing, dan Aisyah memakannya.
Rasulullah Saw bersabda, “Ia tidak najis. Ia binatang yang berkeliling.” Aisyah pernah melihat Rasulullah Saw berwudhu dari sisa jilatan kucing, (HR AlBaihaqi, Abd Al-Razzaq, dan Al-Daruquthni).

Hadis ini diriwayatkan dari Malik, Ahmad, dan imam hadis yang lain. Oleh kerana itu, kucing adalah binatang, yang badan, keringat, bekas dari sisa makanannya suci.


Sumber :
http://benderabulan.blogspot.com/2010/08/kenapa-kucing-menjadi-binatang.html
5 Agustus 2010

Sumber Gambar:

http://www.zulhamhafid.com/kucing.html/
http://dellone2one.com/
http://dellone2one.com/

Blue Persian Cat Lexi

Turkish Angora Cat

The domestic cat: the biology of its behaviour

The cat handbook

The cat: its behavior, nutrition, & health

Tips Memilih Kucing


Kucing merupakan hewan karnivora. Kucing yang garis keturunannya tercatat secara resmi sebagai kucing ras atau galur murni (pure breed) diantaranya dari jenis persia, siam, manx dan sphinx. Jumlah kucing ras hanyalah 1% dari seluruh kucing di dunia, sisanya adalah kucing dengan keturunan campuran, seperti kucing liar atau kucing kampung.

"Jangan beli kucing dalam karung", itulah istilah yang sering kita dengar. Bermakna jangan membeli barang yang kita tidak tau wujud atau kondisi barang tersebut.

Bagaimana kalau membeli kucing dalam arti sesungguhnya? Bagaimana cara memilihnya?

Silahkan simak beberapa Tips Memilih Kucing berikut :

1. Pastikan kucing dalam kondisi sehat bebas dari bermacam penyakit. Meskipun tidur ciri kucing sehat akan bangun & merespon jika dibelai.
2. Tidak ada cacat fisik
3. Cek kebersihan dan kesehatan telinga dari parasit telinga (scabies)
4. Pilih kucing yang berbulu sehat. Jika ada jamur pada kulitnya jangan dipilih, karena dapat menular ke manusia.
5. Pilih kucing yang bebas dari kutu. Kutu menandakan kucing kurang terawat atau lingkungannya kurang tepat.
6. Pilih kucing yang kotorannya berbentuk padat normal, bukan encer atau cair. bentuk kotoran yang encer(diare) dapat disebabkan oleh bakteri atau cacingan.
7. Pilih kucing yang tidak agresif dan jinak, agar tidak membahayakan kucing lain atau manusia


Pilih kucing Ras atau kucing kampung ?

Menentukan pilihan pada kucing ras atau kucing kampung tergantung pada kesukaan Anda. Faktor harga beli dan biaya perwatan juga harus menjadi pertimbangan.
Dibanding kucing kampung, kucing ras harganya jauh lebih mahal, begitu pula biaya perawatannya. Kucing ras juga sangat sensitif akan perubahan lingkungan, pakan dan pemeliharaan.


Pilih kucing berbulu panjang atau berbulu pendek?

Pemilihan kucing berbulu panjang atau pendek sangat terkait dengan pemeliharaan. Kucing berbulu panjang mudah sekali kotor dan kusut.
Oleh karenanya, kucing ini membutuhkan perawatan yang intensif. Sebaliknya, kucing berbulu pendek lebih mudah dalam perawatan.


Pilih anak kucing atau kucing dewasa?

Ketika akan membeli kucing, terkadang kita dibingungkan untuk memilih anakan kucing atau kucing dewasa. Penentuan pilihan ini sangat terkait dengan anggaran dana yang tersedia. Harga anak kucing tentunya lebuh murah dibandingkan kucing dewasa. Namun, anakan kucing membutuhkan perawatan intensif sehingga perlu curahan waktu yang lebih banyak.


Sumber :
http://anismerah.com/content.php?127-Tips-Memilih-kucing
4 Oktober 2010

Sumber Gambar:
http://visual.merriam-webster.com/animal-kingdom/carnivorous-mammals/cat-breeds.php

Fakta Unik Kucing Rumahan

Tahukah anda, kucing (Felis silvestrid-catus), terutama kucing rumah adalah salah satu hewan predator paling hebat di dunia. Kucing ini mampu membunuh dan atau memakan beberapa ribu species, mengalahkan kucing besar seperti singa, harimau, dan sejenisnya yang hanya mampu memangsa kurang dari 100 species.Namun karena ukurannya terbilang kecil, maka tidak berbahaya bagi manusia. Namun tetap saja sangat berbahaya apabila kucing ini terinfeksi rabies.

Kucing telah berasosiasi dengan kehidupan manusia sekurangnya sejak 3500 tahun yang lalu. Ketika itu orang Mesir kuno telah menggunakan kucing untuk mengusir hama tikus dan hewan pengerat lainnya dari hasil panen mereka.

Namun, percaya atau tidak, di dunia ini hanya terdapat 1% populasi kucing di dunia yang termasuk galur murni atau kucing ras. Sisanya adalah kucing hasil pencampuran dari berbagai ras atau biasa yang kita sebut sebagai kucing kampung. Karena itu, kucing ras termasuk kucing yang paling sering dicari dan mahal harganya.

Di Indonesia, suara kucing sering ditulis dengan kata “Meong”. Dalam bahasa Inggris yang digunakan di Amerika, suara kucing sering ditulis dengan “Meow”. Di negara Inggris sendiri, suara kucing ditulis “Miaow”. Kalau bahasa Jepang sering ditulis dengan kata “Nya”.

Kucing biasanya memiliki berat badan antara 2,5 hingga 7 kg dan jarang melebihi 10 kg, kecuali diberi makan berlebih, si pussy bisa mencapai berat badan 23 kg. Dalam penangkaran, kucing dapat hidup selama 15 hingga 20 tahun, dimana kucing tertua pernah diketahui berusia 36 tahun! Kucing liar yang hidup di lingkungan urban modern hanya mampu hidup selama 2 tahun atau bahkan kurang dari itu.

Kucing termasuk hewan yang sangat bersih. Mereka sering merawat diri dengan menjilati rambut mereka. Saliva atau air liur mereka adalah agen pembersih yang kuat. tapi dapat memicu alergi pada manusia.
Kadangkala kucing memuntahkan semacam hairball atau gulungan rambut yang terkumpul di dalam perutnya. Sementara itu kucing dapat menyimpan energi dengan cara tidur lebih sering ketimbang hewan lain.
Lama tidur kucing bervariasi antara 12 – 16 jam per hari, dengan angka rata-rata 13 – 14 jam. Tapi tidak jarang dijumpai kucing yang tidur selama 20 jam dalam satu hari.


Sumber :
http://uniqpost.com/1014/fakta-unik-kucing-rumahan/
1 Agustus 2010

Kawinkan Anggora dengan Kucing Kampung

Dr Rosdiana Siregar SpKK Penyayang Kucing

Bermain bersama kucing memberi kebahagiaan tersendiri bagi Dr Rosdiana Siregar SpKK, ahli kulit dan kecantikan. Bahkan, dia rela menghabiskan waktu setengah harian untuk memandikan kucingnya yang berjumlah 54 ekor itu.

Saat ditemui wartawan koran ini di lokasi praktiknya, Rosdiana bicara panjang lebar tentang kucing-kucingnya. “Kamu suka memelihara kucing?” tanyanya kepada wartawan koran ini, Selasa (5/1) lalu di Klinik Kecantikan Paramita miliknya di Jalan Dr Mansyur Baru II No 4 Medan.

Menurut Rosdiana, dia bukan cuma penyayang kucing, tapi semua hewan peliharaan dia suka. “Mama saya dulu banyak juga peliharaannya, seperti angsa, burung merak, kucing, ayam dan lainnya. Mungkin itu sebabnya saya suka memelihara binatang rumahan, khususnya kucing,” bebernya.
Kenapa harus kucing? Wanita paruh baya ini dengan lugas mengatakan, dia suka memelihara kucing karena kucing merupakan hewan yang tiada daya dan upaya yang selalu dizalimi.

“Hanya gara-gara sepotong ikan, kucing diusir, dikejar-kejar dan dipukul. Saya sedih karena tak ada yang mau memberinya makan,” ungkap dokter spesialis kulit dan kelamin ini.

“Sebenarnya bukan cuma kucing. Saya juga suka memelihara ayam, bebek, burung dan lainnya. Tapi saya lebih memilih memelihara kucing, karena kucing ini binatang yang selalu di dalam rumah, jadi dia tidak kotor,” uangkapnya.

Rosdiana fokus memelihara kucing sejak lima tahun lalu. Kucing pertamanya berjenis kelamin betina dan diberi nama Cipluk. Cipluk ini kucing kampung yang datang sendiri ke rumahnya, kemudian dipeliharanya. Berselang beberapa tahun kemudian, seorang keponakannya memberinya kucing anggora jantan yang diberinya nama Kliwon alias Iwon. Iwon dan Cipluk dikawinkan dan memiliki anak tiga ekor. Ketiga ekor anak Iwon dan Cipluk diberi nama Devil Satu, Devil Dua dan Devil Tiga. “Diberi nama Devil karena ketiganya lasak, suka manjat sana, manjat sini. Terkadang memecahi barang-barang,” jelas ibu dari empat orang anak ini.

Meski lasak dan nakal, Rosdiana mengaku sangat menyayangi ketiga anak Cipluk dan Kliwon itu. Ketiganya dirawatnya dengan penuh kasih sayang.

Rosdiana mengungkapkan, ada peristiwa yang tak bisa dilupakannya, yakni saat Kliwon hilang pada 21 April 2009 lalu. Dia merasa sedih tak karuan. Sampai-sampai dia memasang iklan di koran terkemuka di Kota Medan. Untungnya, Kliwon berhasil ditemukan lagi.
Selain itu, ada beberapa kucing kampung yang didapatnya di jalanan. Seperti Si Pungut, kucing kampung berwarna hitam keabu-abuan. Diberi nama Si Pingut karena memang dia dipungut dari jalanan. Saat itu Rosdiana sedang makan di rumah makan di Jalan Sei Belutu, Medan Baru. Sedang asyik makan, dia melihat seekor kucing yang sedang menjilat-jilati ikan.

“Saya lihat dia sepertinya kesusahan untuk makan. Saya dekati, ternyata dia sedang terluka. Nggak tahu, apakah kena tabrak atau kenapa. Lantas, saya bantu kucing itu makan dengan mengupasi daging ikan tersebut. Karena kasihan, saya pungut dia untuk dibawa ke rumah,” ungkapnya.
Setelah dibawa ke rumahnya, dia merawat kucing itu. Diberinya obat, vitamin dan makanan yang enak-enak. Sekarang kondisi kucing itu sudah sehat. “Tapi, mulutnya sedikit miring bekas lukanya,” ungkapnya.

Dari 54 ekor kucing miliknya, delapan ekor kucing anggora dan selebihnya kucing kampung. “Sebenarnya kucing anggoranya ada 11 ekor, satu meninggal, dua lagi hilang,” bebernya.

Semua kucing-kucing itu mendapat perlakuan yang sama. Namun ada beberapa kucing yang dikandangkan dan ada juga yang dilepas. “Yang dilepas umumnya kucing kampung, sedangkan kucing anggora saya kandangkan,” jelasnya.

Bahkan agar kucing-kucing tersebut tidak stres, dia memberi beberapa mainan di kandang kucing tersebut, seperti ayunan, tangga dan lainnya. (ade)


Rp6 Juta untuk Makanan Saja

Memelihara ku ucing tak cukup hanya dengan memberi makan. Tapi harus ada perawatan khusus agar kucing tetap sehat. Dalam memelihara dan merawat kucing, Rosdiana tak menghiraukan berapa biaya yang harus dirogoh dari koceknya.

“Setiap hari kucing-kucing saya ini saya beri makan pelet dan susu merek Royal Canin dan Sience Diet. Minumnya pun saya beri air masak,” kata Rosdiana. Untuk makanan saja, lanjutnya, dia harus mengeluarkan biaya minimal Rp6 juta sebulan. Itu belum termasuk obat dan biaya perawatan lainnya.

Menurutnya, setiap pagi sekira pukul 05.00 WIB, kucing-kucingnya dilepaskan di pekarangan klinik kecantikan miliknya. Kucing-kucing itu dibiarkan bermain hingga pukul 08.00 WIB. Selama kucing-kucing itu dilepas, dia dibantu dengan beberapa pembantunya membersihkan kandang.
“Setiap hari kandangnya disemprot anti virus. Supaya virus penyakit yang ada di kandang itu mati,” bebernya. Selama bermain, dia juga memeriksa kesehatan kucing-kucingnya. Jika ada yang terlihat lemas, tidak semangat, langsung diberi obat.

“Kucing-kucing ini ada juga kartu menuju sehatnya. Jadi kesehatan kucing-kucing ini selalu diperiksa secara rutin,” ungkapnya.
Khusus hari Sabtu, seluruh kucing wajib dimandikan. “Untuk memandikan kucing-kucing ini membutuhkan waktu setengahharian. Biasanya saya mulai dari pukul 06.00 WIB, selesainya sekitar jam 01.00 WIB atau jam 02.00 WIB,” katanya.

Menurutnya, bagi kucing yang baru melahirkan, akan diberi makanan ekstra dan susu untuk menjaga kesehatannya. “Kucing ini hampir sama dengan manusia. Kucing saya yang bernama Cindy pernah tiba-tiba lemas. Rupanya dia kekurangan kalsium. Setelah saya beri kalsium sekira 1,5 cc, dia mulai sehat lagi. Ada juga kucing yang berpenyakit gula. Obatnya sama dengan manusia, tapi dosisnya saja diperkecil sesuai dengan berat badan kucingnya,” jelasnya.

“Kucing anggora saya yang meninggal itu kan gara-gara dia sakit perut. Saya terlambat memberi obatnya,” sambungnya lagi.
Disebutkannya, ciri-ciri kucing sedang sakit yakni, terlihat seperti kelelahan dan lesu. Menggelengkan kepala secara berlebihan. Selera makan menurun atau bahkan meningkat secara mencolok. Juga mengkonsumsi air secara berlebihan. Adanya cairan abnormal yang keluar dari lubang-lubang di tubuhnya seperti mata, hidung, telinga dan sebagainya. (ade)


Kesabaran, Modal Utama

Bagi Anda yang ingin merawat dan memelihara kucing, disarankan agar memiliki kesabaran. Sedetail apapun Anda mengetahui tentang kucing, tidak ada artinya jika Anda tidak pernah memiliki kesabaran.

Dari beberapa sifat kucing, tentu ada yang membuat kita senang maupun marah. Kucing adalah makhluk hidup seperti kita. Karenanya, kucing juga butuh kasih sayang. Nah, bagaimana kriteria yang bagus dalam menyangi kucing dengan sabar.

Jangan marah jika kucing buang air besar sembaranagan. Sediakan tempat yang ada pasirnya. Biasakan kucing Anda untuk buang air besar di sana. Jangan marah jika cakar kucing Anda ada di mana-mana. Itu hal biasa untuk menunjukkan daerah kekuasaannya.

Sediakan tempat makan dan minum yang tempatnya selalu sama. Jadi, si kucing tahu tempat di mana dia akan makan. Bahkan kalau perlu, pastikan waktu makan dan minum selalu sama setiap hari. Selalu rawat bulu-bulunya dan jangan lupa untuk memomtong kukunya.
Dan ingat, jika Anda tidak punya kesabaran, jangan harap Anda bisa melakukan hal-hal di atas. Padahal, hal-hal semacam itulah yang paling penting yang akan membuat si kucing happy dengan Anda.

Yang harus diingat juga, kucing itu penyuka daging, penyuka makanan enak-enak. Jadi, Anda juga harus sabar dan rela merogoh kocek Anda untuk membelikan makanan. (net/bbs)


Sumber :
http://www.hariansumutpos.com/2010/01/25568/kawinkan-anggora-dengan-kucing-kampung.html
10 Januari 2010

Merawat Kucing Peliharaan


Kesabaran dan kasih sayang merupakan kunci utama memelihara perliharaan.
Apakah itu kucing, anjing, unggas atau binatang lainnya.
Pengetahuan tentang anatomi dan sifat-sifat dasar binatang peliharaan juga mutlak diperlukan.
Dengan pengetahuan yang cukup akan memudahkan perawatan dan pengambilan tindakan dini jika terjadi perubahan fisik. Sakit misalnya.
Berikut adalah beberapa langkah dan tindakan yang perlu diperhatikan ketika memutuskan untuk memelihara kucing. Apakah itu kucing ras atau lokal.

.........................

Sudah menjadi sifatnya, kucing termasuk binatang yang malas dan suka memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. Karena sifatnya ini tak jarang membuat pemiliknya marah.

Sebagai makluk hidup kucing juga membutuhkan kasih sayang dan perhatian. Meskipun tindakan yang dilakukan kucing merugikan tidak perlu marah dan tindakan frontal dalam mengajari kucing mengikuti kehendak kita. Berikut hal -hal yang perlu diperhatikan dalam merawat kucing:

1. Jangan keburu marah jika kucing Anda kencing atau buang air besar sembarangan. Untuk mengatasinya arahkan kucing yang akan buang hajat ke tampat yang Anda kehendaki. Seperti menyediakan kotak berisi pasir. Langkah ini memang tidak sekali jalan. Diperlukan ketelatenan untuk membiasakannya.
2. Kucing akan meninggalkan bekas cakar di mana saja. Terutama pada kursi. Tidak perlu marah karena ini merupakan salah satu risiko memelihara kucing. Untuk menunjukkan wilayah kekuasaannya kucing meninggalkan bekas cakar atau aroma kencing.
3. Sediakan tempat makan dan minum khusus di lokasi tertentu. Jika Anda memilihara lebihdari satu kucing pastikan masing -masing memiliki tempat makan dan minum dan lokasi berbeda. Jika tempat makan lebih dari satu tiap kucing pastikan bentuk dan warnanya sama. Secara alamiah kucing akan menghampiri tempat makan yang diperuntukkannya. Upayakan memberia menu makan yang sama setiap harinya.
4. Rawat bulu-bulunya
5. Dua minggu sekali lakukan pemotongan kuku.
6. Terus menambah pengetahuan tantang kucing.

Sudah menjadi kebiasaan kucing suka memakan ikan. Ada dua jenis ikan yang layak diberikan:
Ikan putih, yaitu ikan yang mempunyai komposisi zat makanan yang mirip daging tanpa lemak ( 2 persen).
Ikan berminya, adalah ikan yang mengandung banyak lemak dan mempunyai banyak vitamin A dan D yang tinggi. Contohnya adalah Tuna. Jika pemberian ikan berminyak terlalu banyak akan menyebabkan kegemukan.
Upayakan ikan yang diberikan sudah matang.

Kucing Tua
Tingkat stres yang dialami kucing berbanding lurus dengan umur. Semakin tua semakin tinggi tingkat stresnya. Catatan di bawah bisa dipergunakan sebagai referesi dalam mengurangi tingkat stres kuing tua :

1. Beri alas (karung atau selimut) pada tempat tidur favorit si kucing.
2. Kucing yang sudah tua biasanya tidak suka makan, karena adanya pembengkakan gusi dan gigi. Lebih baik makanan dan minuman yang diberikan dalam keadaan hangat.
3. Semakin tua, aktivitas kucing makin banyak tidur. Karenanya jangan terlampau banyak memberinya makan. 4. Terlampau banyak makanan akan mengakibatkan kegemukan. Bila perlu ajari diet.
5. Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin. Terutama kesehatan gigi -gusi dan darah. Jangan lupa memberinya vaksinasi.
6. Jika Anda bepergian dan kucing tetap ditinggal di rumah usahakan ada yang merawatnya.


Saat Sakit
Seperti halnya manusia kucing juga akan sakit meski kita sudah merawatnya dengan sangat baik. Salah satu poin utama dalam perawatan adalah mengetahui kapan mengalami gangguan kesehatan. BYaitu dengan melihat tanda-tanda kucing yang sakit. Tanda-tanda ini sama untuk kucing apapun seperti kucing persia,kucing anggora atau jenis kucing lainnya dan juga sama rata baik itu kucing muda atau kucing yang tua.

Berikut ciri-ciri kucing sedang sakit (kucing lokal, persia, anggora):

1. Kelelahan dan lesu
2. Menggelengkan kepala secara berlebihan
3. Selera menurun atau pun bahkan meningkat secara cepat
4. Mengkonsumsi air secara berlebihan
5. Adanya cairan abnormal yang keluar dari mata kucing, hidung, telinga dsb.
6. Sulit membuang kotoran
7. Berat badan dapat naik ataupun menurun secara dratis
8. Menjadi lebih agresif dan hiperaktif
9. Berjalan pincang, atau sulit berdiri
10. Ada bagian-bagian tubuh kucing yang membengkak

Jika menemukan salah satu ciri-ciri di atas berarti kucing Anda tengah sakit. Segeralah diperiksakan ke dokter hewan.


Sumber :
http://jongjava.com/web/hobby/569-merawat-kucing-peliharaan
27 Desember 2009

Kenapa Kucing Tidak Bisa Jatuh Terbalik?

Anda mungkin pernah lihat kucing yang jatuh dari tempat tinggi kemudian membalik tubuhnya dan bisa mendarat dengan mulus dan tidak mengalami cedera. Kenapa bisa? Hal ini terjadi karena kucing (dan beberapa hewan lain) punya sistem keseimbangan dan koordinasi yang luar biasa. Sistem inilah yang membuat kucing, ketika jatuh, akan menyadari dalam posisi apa dia jatuh. Kalau dia jatuh dalam posisi terbalik, dia akan segera memutar tubuh sehingga kakinya berada di sebelah bawah, dan bersiap untuk mendarat.

Mendaratnya juga tidak asal meregangkan kaki. Kalau manusia jatuh dari tempat tinggi dengan kaki ke bawah, biasanya pasti patah kan. Kalau kucing pinter, mereka setelah memutar kaki ke bawah, segera meregangkan kakinya sehingga angin menahan jatuh tubuhnya. Dan saat bersentuhan dengan tanah, kakinya langsung ditekuk supaya mengecilkan efek jatuhnya.

Rekor tertinggi pernah mencatat bahwa kucing pernah jatuh dari ketinggian lantai 46 tingkat (walaupun sambil jatuh dia sempat mantul-mantul ke kanopi) dan tetap bisa bangun dan berjalan dengan agak terpincang, luar biasa kan.

Kalau manusia kemungki mati tuh. Tapi penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi kucing jatuh, makin banyak tulangnya yang patah. Itu bisa terjadi hanya jika ia terjatuh minimal dari batas lantai 5 tingkat saja. Lebih dari itu, jumlah tulang kucing yang patah menurun drastis, apalagi kalo semakin tinggi.

Nah rahasianya adalah, kucing (dan beberapa hewan lainnya) punya apa yang disebut dengan terminal velocity, yaitu kecepatan jatuh maksimum yaitu 60 mil perjam. Saat kucing jatuh, sesuai hukum fisika, kecepatan jatuh si kucing makin bertambah.

Ternyata, saat kecepatan jatuh kucing mencapai terminal velocity, di saat itulah kucing merasa paling rileks dan nyaman. Maka dia mulai meregangkan kakinya seperti bajing loncat untuk mengurangi efek jatuhnya.

Nah itulah sebabnya makin tinggi dia jatuh, makin ada kesempatan untuk dia merasa rileks. Itu juga sebabnya kalau dijatuhin dari tempat yang rendah, dia tidak sempat ngerasa rileks. Makanya jatuhnya lebih berasa.


Sumber :

http://www.adipedia.com/kenapa-kucing-tidak-bisa-jatuh-terbalik/
14 Mei 2010

Kucing Persia, Si Manja Berbulu Istimewa


Kucing, merupakan satwa yang sangat lekat dengan kehidupan manusia. Itu bisa dilihat dalam kehidupan liar kucing, maupun yang dipelihara. Namun yang pasti, hewan yang satu ini pada zamannya pernah menjadi suatu lambang status bagi orang Mesir misalnya. Kucing memang banyak jenisnya, seperti Angora, Burmase, Siamase, dan Persia. Hanya saja untuk kali ini yang akan diungkap ialah jenis kucing Persia yang punya bulu panjang.

Anyelir terlihat begitu menggemaskan. Ia tampak manja menggayuti bahu sebelah kiri sang nyonya, Henny Retnowati. Tak sedikit pun badan Anyelir bergeser walau ia sudah dikerubuti banyak orang. Bulu putihnya yang halus seperti kapas jadi daya tarik selain gaya manjanya tadi. Kalau Anda ikut berjumpa, dijamin akan tergerak untuk ikut membelai.

Anyelir adalah satu contoh kucing Persia. Menurut Russy Erwin, dari Indonesian Cat Association (ICA), di Indonesia kucing Persia jadi favorit para pehobi. Sebab, kucing ini punya bulu lebat dan panjang, tebal serta variasi bulu dengan pola yang teratur dipadukan dengan warna bulu matanya yang indah dan menawan.
Bila dilihat dari asalnya, kucing Persia ini, dikenal sebagai ”Longhaired Cat” yaitu ras kucing yang memiliki keistimewaan, terutama bulunya yang panjang. Dilihat dari asalnya, kucing ini sesungguhnya berasal dari Persia, Iran, dan dibawa masuk ke Eropa pada abad ke-16.

Pada zaman Victoria, konon kucing ini menjadi simbol keagungan dan kekayaan. Sehingga kucing-kucing jenis ini, memang hidupnya sangat lengket dengan kehidupan para bangsawan di zamannya. Kini, kucing ini telah melanglang buana hingga ke berbagai negara di dunia dan beranak-pinak. Tak jarang tetap memakai nama Persia, padahal kucing tersebut diimpor dari Inggris, Amerika Serikat, Belanda, dan Rusia.
Banyak orang yang tertarik dengan berbagai macam kucing, terutama jenis kucing yang memiliki bulu panjang, lebat dan warnanya yang indah. Selain bulunya yang panjang itu, tubuhnya pun enak dan sedap dipandang mata, karena bertubuh montok dan lembut.

Ternyata bagi para pehobi berat, kucing Persia tidak dipelihara hanya sebagai hobi semata, tetapi juga mempunyai daya tarik tersendiri.


Menggemaskan

”Kucing itu menggemaskan,” sebut Henny Retnowati, pemilik Anyelir White Candy, kucing Persia betina yang berumur tiga tahun. Kecintaan Henny pada kucing sebetulnya sudah dimulai sejak masih kanak-kanak. Waktu itu, ibu dua anak ini memelihara kucing kampung.

Kisah perkenalan Henny dengan kucing ras, terutama Persia dimulai pada 1996. Ceritanya, waktu itu dirinya sedang jalan-jalan di Gadjah Mada Plaza dan melintas di depan sebuah pet shop. Di situ ia membeli sepasang kucing. Ternyata kucing yang dibeli tadi tak menghasilkan keturunan seperti yang diharapkan. Lalu Henny pergi ke Pandanwangi Cattery, Bandung.

Di Pandanwangi Cattery, Henny banyak belajar kepada Heri Marwanto (52), sang pemilik. Sejak itu, ibu ramah ini berhasil mengembangbiakkan kucing-kucing kesayangannya itu. Kini, hanya delapan ekor yang dipelihara Henny. Di antaranya, Anyelir White Candy (runner up Persian female in pedigreed class di ICA Cat Festival 2003), Mithril (runner up kelas Neuter di ICA Cat Festival 2003), Shalimar dan Gema.
Saat ditanya mengapa kucing Persia yang dipilih, Henny dengan yakin menyatakan bahwa kucing ini punya bulu yang istimewa, panjang dan tebal. Apalagi ia senang dengan satwa yang berbulu panjang. ”Dia itu lucu, manja dan mengerti kalau kita sayang.”

Manja dan berbulu istimewa itu ternyata juga berhasil memikat Russy Erwin. Kucing yang punya tampilan pesek itu paling suka diajak bercanda. ”Karena senang diajak bercanda dan manja, saya jadi suka dengan kucing ini,” tutur ibu berusia 39 tahun ini.

Pada awalnya, Russy mengaku tak suka dengan kucing. Ia takut tertular protozoa Toxoplasma gondii. ”Suatu saat anak saya minta dibelikan kucing Persia sebagai hadiah ulang tahun. Ternyata harganya kok mahal, sekitar satu juta rupiah. Saya kira cuma 200.000 saja,” kisah Russy. Karena terus merengek akhirnya ia membelikan sang anak kucing Persia. Lama-kelamaan, Russy tertarik karena sifat-sifat yang dimiliki kucing pemalas.
Untuk menambah pengetahuan, Russy ”lari” ke Pandanwangi Cattery. Seluk- beluk perawatan dan pemiliharaan ia pelajari dengan saksama. Akhirnya semua ketakutan itu hilang. Selain dari Heri Marwanto, Russy juga memperdalam ilmu kepada dokter hewan.

Kini, koleksi kucingnya tinggal 15 ekor saja. Sebelumnya, berjumlah total 60 ekor. ”Saya pikir punya kucing banyak-banyak untuk apa. Terlalu banyak malah nggak terkontrol. Lebih baik sedikit tetapi kualitas dan kesejahteraan kucing bisa ditingkatkan,” jelas ibu dua anak ini.

Walau punya banyak kucing, Henny dan Russy sama-sama tak merasa repot. Mereka tetap menemukan keasyikkan tersendiri ketika mengurus kucing-kucingnya. Keduanya tetap meluangkan waktu untuk memandikan dan mengeringkan kucing. Selain lebih murah, sekaligus bisa menebar kasih sayang kepada satwa kesayangan. ”Setiap dua minggu sekali, kucing-kucing saya harus dimandikan,” sebut Russy.
Yang namanya cinta memang bisa bikin ”gelap”. Kepuasan adalah segalanya. Walau harus mengeluarkan bujet rutin sekitar satu juta rupiah per bulan untuk kebutuhan pakan dan pasir, Russy mengaku tak ada masalah. ”Angka itu di luar kebutuhan vaksin, shampoo dan vitamin.”

Jadi buat Anda yang tertarik mencoba koleksi, tampaknya harus perhitungkan betul kondisi keuangan. Harga beli kucing Persia memang tak sembarangan. Yang biasa-biasa saja, sekitar 600.000 sampai satu juta rupiah. Menurut Heri Marwanto, kucing Persia berkualitas kontes, anakan dengan umur tiga bulan harganya antara tiga sampai lima juta rupiah. ”Kalau yang impor, bisa sampai puluhan juta,” tukasnya dengan nada serius. Fantasis kan? (SH/bayu dwi mardana)


Keterangan Gambar :
Dok. Henny Retnowati
Mithril. Kucing Persia jantan asal New Zealand, peraih runner up kelas Neuter di ICA Cat Festival 2003.


Sumber :
http://www.sinarharapan.co.id/feature/hobi/2003/0611/hob1.html

Kucing Toyger


Sejarah

Ras kucing ini merupakan hasil persilangan kucing domestik dengan bengal. Tujuannya untuk menghasilkan harimau kecil yang bisa diajak main dan dipelihara di dalam rumah. Kata Toyger sendiri merupakan singkatan dari "Toy Tiger" (harimau yang bisa diajak main).Ras Toyger ditemukan dan dikembangkan oleh Judy Sugden, pemilik sebuah Cattery di Amerika yang bernama "EEYAAS Cattery". Toyger dihasilkan dengan cara menyilangkan kucing domestik belang (tabby) yang berbulu pendek, dengan Bengal Tabby Standar. Setelah bertahun-tahun kerja keras, perkawinan kucing-kucing ini menghasilkan kucing-kucing dengan warna belang menyerupai harimau.

Ras ini masih dalam pengembangan.Pertama kali diakui untuk registrasi oleh The International Cat Association (TICA) pada awal tahun 1990-an. Beberapa breeder di AS dan Inggris berusaha mengembangkan ras ini. Toyger mendapatkan status Preliminary New Breed pada tahun 2000. Dan pada bulan Mei tahun 2007 ini diharapkan mendapatkan status penuh dalam kontes kucing (Championship Status).


Karakteristik

Toyger adalah kucing berukuran sedang dengan bulu menyerupai bengal. Toyger mempunyai temperamin yang baik dengan kesehatan yang baik dan relatof tahan terhadap penyakit.
Warna ideal adalah warna oranye tua dengan belang hitam seperti pada harimau. Pola belang harus memanjang tanpa ada spot. Telinga kecil dan bulat. Secara keseluruhan Toyger mempunyai struktur pertulangan yang padat dan seimbang.


Temperamen

Toyger adalah kucing yang penyayang, cerdas, senang tidur tetapi cukup aktif dan agresif. Mudah dilatih mudah beradaptasi dengan anak-anak atau hewan lain. Pada saat ini beberapa garis keturunan toyger memiliki sifat cukup vokal (sering mengeong)


Sumber & Foto : Hicats.com, Kompas, National Geographic.

Sumber :
http://kucingkita.com/content/toyger

Asal Muasal Sikap Liar dan Manja Kucing

ahukah Anda bahwa kucing domestik alias kucing “kampung” yang kita jumpa setiap hari ternyata berasal dari kucing liar yang melakukan kawin campur lebih dari 100.000 tahun silam.

“Kucing rumah, termasuk kucing hias, membentuk kelompok genetika yang tak dapat dibedakan dari Timur Tengah,” ujar Stephen J. O’Brien dari National Cancer Institute (NCI) seperti yang dimuat di jurnal Science belum lama ini.

Adalah Carlos Driscoll, dari Oxford University dan NCI tergabung dalam tim internasional yang mempelajari asal muasal hewan peliharaan yang manja ini. Namun riset ini cukup serius juga, sebab kucing adalh model bagi sejumlah penyakit genetik manusia seperti gangguan ginjal dan pengelihatan. Lebih dari itu riset ini diharap bisa mendorong kegiatan perlindungan terhadap spesies kucing liar.

Nenek moyang kucing berasal dari lima jenis kucing liar, namun bukan berarti mereka mengalami proses domestikasi sebanyak lima kali, demikian menurut Driscoll. Lima jenis kucing ini berasimilasi dalam beragam waktu berbeda dan menghasilkan spesies Felis silvestris lybica, nenek moyang kucing modern.

“Ini adalah eksperimen yang menakjubkan dimana hewan kehilangan sisi liarnya,” ujar O’Brien. Kucing dikenal juga dengan sikap ganasnya, sekaligus juga sifat manja dan lembut. Berarti memang pada dasarnya kucing di masa silam adalah hewan ganas yang bermetamorfosa menjadi hewan peliharaan di masa kini.

Ilmuwan menemukan bahwa kucing liar memiliki kesamaan DNA dengan kucing domestic di Israel, Emirat Arab, Bahrain dan Arab Saudi. Setelah mempelajari mitokondria DNA pada 979 kucing liar dan domestik seantero Asia, Eropa dan Afrika, mereka menyimpulkan bahwa asal muasal spesies ini sudah berkembang sejak 130.000-160.000 tahun silam. Mitokondria DNA ini diturunkan melalui ibu ke anak.

Bukti arkeologi hubungan antara manusia dan kucing pertamakali ditemukan 9500 tahun lalu di Ciprus. Kucing-kucing liar yang juga terlibat dalam studi ini adalah kucing liar Eropa Felis silvestris silvestris, kucing liar Asia tengah , F. s. ornata; kucing liar sub Sahara Afrika, F. s. cafra, dan kucing gurun Cina , F. s. bieti.

*Diterjemahkan secara bebas dari Associated Press (AP). *

Sumber :
Merry Magdalena
http://netsains.com/2007/06/asal-muasal-sikap-liar-dan-manja-kucing/
29 Juni 2007

Bahaya Pelihara Kucing

Ternyata memelihara kucing di rumah itu ada risiko tertular beberapa jenis penyakit. Satu yang paling harus diwaspadai, bila membawa penyakit toxoplasma . Nahhh .. Ini sejenis parasit yang hidup di usus kucing. Maka parasitnya berpotensi menulari lewat tinja kucing.

Karena tinja kucing berceceran di sekitar rumah, bisa jadi parasit juga berpotensi tersebar di sekitar permukaan tanah, lantai, dan pekarangan rumah. Parasit juga melekat pada bulu, mulut, dan wadah bekas makan kucing. Nahhh .. tu wilayah yang perlu diwaspadai ya!

Parasit dalam usus kucing ini juga bisa hidup di tubuh manusia. Maka kita sebut penyakit hewan yang bisa juga pada manusia atau zoonosis. Berdekatan hidup dengan kucing berisiko tertular parasit ini. Tenang dulu Tentu tidak semua kucing membawa parasit ini. Hanya kucing yang tertular saja yang menjadi sumber penular.

Bukan hanya kucing. Bisa juga anjing, kambing, sapi, kerbau, atau hewan apa saja yang tertular parasit ini. Biasanya hewan yang merumput. Kambing dan kerbau mendapatkannya setelah makan rumput yang sudah tercemar parasit ini. Kotoran kucing yang berceceran terbawa kaki kucing ke rumput yang kemudian dimakan kambing atau hewan pemakan rumput lainnya.

Parasit dalam bentuk kiste yang masuk ke tubuh kambing atau pemakan rumput yang tercemar parasit akan tumbuh di dalam daging. Maka hati-hati makan daging kambing, kerbau, atau sapi setengah matang, jika ternyata ternak tersebut mengidap toxoplasmosis.

Bagi bayi, toxoplasma sama risikonya dengan pada orang dewasa. Namun kelak pada kaum Hawa, parasit ini menimbulkan masalah bila sedang hamil positif toxoplasma. Tahunya berpenyakit, dari pemeriksaan darah di laboratorium, kedapatan positif toxoplasma. Kehamilan dengan toxoplasma berakibat anak cacat dalam kandungan, kalau bukan anak mati. Maka sebaiknya tidak hamil dulu kalau positif toxoplasma.

Ada jenis penyakit lain yang dibawa kucing, berupa penyakit cacing. Tapi tidak lebih berbahaya dibanding toxoplasma. Cara mencegah agar tidak tertular, dengan menjaga kebersihan. Selain kebersihan lingkungan rumah, juga kebersihan perorangan, khususnya tertib mencuci tangan. Parasit dari sekitar rumah mudah melekat pada jemari tangan. Bila makan tanpa membasuh tangan dengan sabun sampai bersih, maka penularan toxoplasma berlangsung melalui jemari tangan ini.

Yang terpenting jaga kebersihan aja

Sumber :

http://dhieeewhe.wordpress.com/2009/03/28/bhay-pelhar-kucng/
28 Maret 2009

Kucing Anggora

Sebenarnya sampai saat ini penulis tidak tahu tulisan yang benar apakah angora atau anggora. Tapi karena kebanyakan pencari di internet menggunakan kucing anggora maka kita gunakan ini saja.

Karena banyak di internet yang jual kucing anggora dan bertanya harga kucing anggora. Jadi kita yang pakai dobel g itu saja.

Sebenarnya sejarah kucing anggora tidak bisa dilepaskan dari kucing persia. Mengapa? lihat artikel kucing di bawah ini :

Dari yang penulis tahu dulu kucing persia juga disebut kucing anggora. Hal ini terjadi beratus-ratus tahun yang lalu. Waktu itu kebanyakan orang menyebut kucing berbulu panjang dengan sebutan anggora. Dan kebayakan kucing tersebut terdapat di kota anggora (Kota di Turki) dan persia(Turki bagian timur). Sekarang anggora menjadi Ankara,ibu kota turki dan persia berubah menjadi negara iran.

Waktu itu katanya nggak ada perbedaan signifikan antara kucing anggora dan kucing persia. Jadi kucing yang dulu berasal dari persia (asal usul kucing persia) disebut kucing anggora.

Tapi persamaan itu akhirnya berakhir, ketika banyak orang eropa banyak berdagang di timur tengah. Dan membeli atau mendapatkan hadiah dari penjual kucing anggora. Kemudian kucing yang disebut anggora itu dibawa ke eropa.

Dan kemudian cat show di inggris membuat kucing berbulu panjang ini menjadi populer. Kemudian sifat genetik kucing anggora dan kucing persia dibedakan dan masing-masing menjadi jenis murni. Tapi jangan tanya harga kucing anggoranya waktu itu berapa ya? Aku juga nggak tahu

Akhirnya seperti yang kita tahu kucing persia memiliki ciri-ciri kucing seperti tubuh besar, tebal, kepala bulat dan badannya cobby. Sedangkan kucing anggora memiliki ciri seperti berikut :

1. Ukuran badan sedang
2. Badan panjang dan langsing
3. Kaki dan ekor panjang
4. Hudung mancung
5. Telinga besar
6. Seluruh kepala berbentuk segitiga
7. Ekor berbulu tebal dan mengembang
8. gaya anggun lemah gemulai (kayak penari aja)
dll

Harga jual kucing anggora sekarang ini mungkin sekitar jutaan. Umur 3 bulan biasanya dijual dengan harga 1 sampai 1,5 juta. Tapi ingat kalau mau adopsi kucing harus sudah siap dan mental..halah!


Sumber :
http://kucing.web.id/kucing-anggora/